Rabu, 01 Juni 2011

Sejarah Batik di Indonesia

Batik dikenal di Indonesia sejak abad ke XVII. Pada awalnya, batik diproduksi dengan menggunakan daun lontar dan memakai motif alam, yaitu corak binatang dan tumbuhan. Sekarang motif pembuatan batik sudah semakin berkembang, mulai dari motif alam, abstrak, serta adat dan kebudayaan masyarakat. Kini motif batik tak hanya dikenal sebagai motif pakaian, tetapi juga sebagai aksesoris, undangan pernikahan dan berkembang dalam berbagai produk yang inovatif.

Sejarah perjalanan batik dimulai pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Dalam pencatatan sejarah, dapat diketahui bahwa perkembangan batik telah banyak dilakukan pada masa kerajaan Majapahit, selanjutnya diteruskan oleh masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Awal perkembangan batik dimulai dari daerah Mojokerto yang ada hubungannya langsung dengan Majapahit dan Tulung Agung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa yang terkenal dengan nama daerah Bonorowo. Pada saat berkembangnya Majapahit, Bonorowo dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. Adipati Kalang tewas dalam pertempuran dalam aksi polisinil yang dilancarkan oleh Majapahit. Konon, daerah tempat tewasnya Adipati Kalang adalah daerah yang kini diberi nama Kalangbret. Demikianlah maka tentara dan keluarga kerajaan Majapahit menetap dan tinggal di wilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulung Agung. Keluarga kerajaan Majapahit juga membawa kesenian membuat batik asli di sini.

Pada masa itu, bahan kain putih yang digunakan pada waktu itu adalah hasil tenunan sendiri, sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan itu antara lain, pohon nila, soga, mengkudu dan tinggi. Bahan sodanya dibuat dari soda abu dan garamnya dibuat dari tanah lumpur. Pada saat itu, batik dikerjakan di lingkungan kraton saja, hasilnya pun hanya digunakan sebagai pakaian keluarga kerajaan. Akan tetapi, oleh karena benyaknya pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing.


Lambat laun, kesenian batik banyak ditiru oleh rakyat dan menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang. Lalu, batik yang dulunya merupakan pakaian keluarga kerajaan saja, berkembang menjadi pakaian yang digemari rakyat, baik wanita maupun pria. Semakin lama, batik semakin meluas dan digunakan oleh masyarakat luas setelah akhir abad ke XVIII. Batik yang dihasilkan merupakan batik tulis sampai pada awal abad ke XX dan batik cap mulai dikenal di kalangan masyarakat pada sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi salah satu dari pakaian tradisional Indonesia yang terkenal sampai keluar Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar